Minggu, 29 Desember 2013

peran dan fungsi mahasiswa

BANGGA JADI MAHASISWA
Suatu kebanggaan memang menjadi seorang mahasiswa di suatu perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Coba sejenak kita pikirkan, “mengapa rasa bangga itu hadir ketika menyandang status sebagai mahasiswa?”. Berangkat dari pertanyaan ini saya akan membawa pembaca kepada suatu buah pemikiran yang lahir dari diskusi yang saya lakukan baik dengan dosen maupun dengan kawan-kawan mahasiswa lainnya.
Siapa Mahasiswa ?
Ditarik dari kamus besar bahasa Indonesia mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi. Mahasiswa terdiri dari dua suku kata yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berati besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang merupakan “elit” intelektual dengan tanggung-jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan “tridarma” lembaga tempat ia bernaung.

Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang dimilikinya, dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab.

Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral

Bagaimana bentuk peran mahasiswa?
Jika kita telusuri ada 3 peran pokok mahasiswa,
1) Agen of Change (pembawa perubahan), sebagai orang yang akan membawa perubahan mahasiswa harus memiliki potensi-potensi,  seperti kritis, idelais, kreatif dan independen maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
2) Guardian Value( penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi kritis, idealis dan daya juang tinggi mahasiswa bisa berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak dicapai. Dengan demikian mahasiswa merupakan orang yang akan mengontrol jalannya pemerintahan.
3)  Iron stock( persedian besi), maksudnya bahwa pemuda memiliki potensi ilmu, memiliki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah aset buat masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan atau orang yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa.

Dengan demikian kebanggaan yang lekat dari status mahasiswa itu lahir dikarenakan besarnya tanggung jawab yang akan diemban oleh seseorang yang berstatus sebagai mahasiswa. Jadi pada hakekatnya kebanggaan sebagai mahasiswa tidak akan kita dapat ketika kita tidak bisa menjalankan tanggung jawab yang diemban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar